Profil Himka (Himpunan Mahasiswa
Kimia)
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
Sejarah Terbentuknya Himka
Himpunan
Mahasiswa Kimia (Himka) merupakan suatu organisasi profesi yang mengikat
seluruh mahasiswa kimia di program studi kimia, jurusan MIPA, Fakultas Sains
dan teknolog, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembentukan Himka di dorong oleh
cita-cita bersama yang luhur untuk membangun kimia UIN menjadi lebih berkembang
dan mendapatkan citra yang baik dari seluruh lapisan. Dalam perkembangannya,
Himka dibagi menjadi dua tahapan, taitu periode pembentukan dan periode
pemantapan dan pengembangan.
Periode
pembentukan terdiri dari tahap pembentukan Himka beserta pemilihan
pengurus inti. Himpunan Mahasiswa Kimia dibentuk pada waktu diadakannya
pertemuan yang dilakukan oleh mahasiswa kimia UIN angkatan 2002.
Pertemuan yang dilakukan dalam rangka pembentukan Himka ini dilaksanakan
di Tapos, Bogor, tepatnya pada hari sabtu, 12 April 2003. Hasil akhir dari
pertemuan tersebut adalah dibentuknya ketua Himka, wakil kerua, sekretaris,
bendahara, dan koordinator beberapa divisi. Adapun divisi yang dibentuk pada
tahap awal ini sebanyak 4 divisi, yaitu divisi pendidikan,divisi penelitian dan
pengembangan, divisi sosial dan budaya, dan yang terakhir divisi humas.
Himka
memasuki periode pemantapan dan pengembangan dengan diadakannya
pertemuan lanjutan yang disebut musyawarah anggota Himka untuk membahas program
kerja dan masa depan Himka. Pertemuan ini diadakan pada akhir semester II,
yaitu pada bulan Juli 2003. Periode pemantapan dan pengembangan ini ditandai
dengan penambahan tiga buah divisi baru, yaitu divisi kerohanian, divisi
jurnalistik, dan divisi dana dan usaha beserta penambahan jumlah pengurus Himka
dari 20 orang menjadi 38 orang.
Lambang Himka
Lambang
Himpunan Mahasiswa Kimia berbentuk segienam yang mempunyai maksud sebagai
berikut :
1. Lambang
utama adalah "alchemical symbol of tin"..atau lambang unsur kimia
stanum kuno yang berasal dari bahasa latin (stanum = timah putih)...
Pemilihan lambang Timah sebagai elemen
dasar Himka dikarenakan merujuk kepada sifat2 unsur stanum:
a. Timah
putih disebut juga logam miskin keperakan yang tidak mudah teroksidasi.
sehingga merupakan Himpunan yang selalu berjiwa rendah hati (miskin dalam arti kesederhanaan)
dalam setiap pengaplikasian ilmunya serta kuat dan stabil menghadapi rintangan.
b. Mudah
ditempa( "malleable"), sehingga berusaha menjadikan himpunan ini dan
anggotanya secara tulus dapat menerima dan mengambil pelajaran2 yang diberikan
oleh siapa pun secara objektif (dengan semboyan: lihatlah apa yang dikatakan
dan jangan lihat siapa yang mengatakan)
c. Timah
digunakan sebagai perekat konduktor, sehingga mampu memadukan beberapa cabang
ilmu, yang lebih penting adalah antara "sains dan agama".
2. Dilindungi
oleh kerangka benzen yang memiliki 3 garis resonansi.
a. Segi
enam merupakan pengakuan ruh stiap anggota himpunan kimia sebagai rohani
mu'min. karena diyakini sejak di dalam rahim pun ruh setiap manusia pada
dasarnya telah beriman kepada Allah SWT (al-a'raf ayat 172).
b. Benzen
merupakan senyawa aromatik yang memiliki bau yang manis (khas), sehingga
mengharapkan Himpunan ini senantiasa dikenal baik dan namanya harum dlm
pandangan Tuhan, manusia dan alam semesta.
c. Benzena
biasa digunakan sebagai pelarut yang baik dan secara kimia cukup stabil,
sehingga himpunan ini mampu menjadi media untuk menyelesaikan dan meredamkan
gejolak-gejolak yang ada dalam keluarga kimia secara kekeluargaan demi
menciptakan kedamaian.
d. Tiga
garis resonansi, menunjukkan bahwa himpunan dan anggota-angotanya cukup dinamis
mengikuti perkembangan arah sains dan teknologi secara cepat dan tepat tanpa
mempengaruhi kondisi internal yang tetap rukun dan harmonis.
3. Berwarna
biru laut (tua), menandakan bahwa
a. HIMKA
diisi oleh anggota-anggota yang memiliki ketenangan jiwa.
b. Memiliki
kedalaman berfikir untuk menyingkap rahasia-rahasia sains Ilahi yang tak pernah
habis dan terungkap secara keseluruhan meskipun diberi tinta sebanyak beberapa
kali lipat lautan yang ada. (Al-Kahfi :109)\
Note
:
1. Tanpa
dipungkiri bahwa Timah dan Benzena pun memiliki beberapa sifat berbahaya yaitu
di antaranya toksik dan karsinogenik,( tapi InsyaAllah lebih banyak
maslahah-nya dari pada mudhorat-nya). Hal ini menandakan bahwa tak ada makhluk
yang sempurna. Tetapi sebagai makhluq yang diberi kemampuan untuk berfikir,
sudah menjadi kepatutan kita untuk meminimalisasi sifat2 yang tidak baik itu
dengan melakukan hal2 yang baik (Maka ikutilah hal2 yang buruk dengan hal2 yang
baik, niscaya yang baik akan menghapus yang buruk : sabda Rasul).
2. Simbol
HIMKA ini dibuat berdasakan musyawarah dan hasil pemikiran para pendiri HIMKA
(Kimia 2002) pada awal pembentukannya dengan pertimbangan secara matang dan
seksama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar