Kamis, 23 Februari 2017

Makanan Cepat Saji

   Ilmuwan mengumpulkan sampel dari 27 penyedia makanan cepat saji diantaranya McDonald, Burger King, dan Starbucks. Studi ini tidak termasuk wadah seperti kotak makanan Cina atau kotak Pizza. Dalam penelitian ini, ilmuwan telah menguji lebih dari 400 sampel bahan kemasan, termasuk hamburger dan pembungkus roti, tas kue, cangkir minuman dan wadah goreng Prancis. Ilmuwan menemukan bukti adanya senyawa Fluorinated dan Polyfluoroalkyl (PFASs). Dari bahan yang diuji, bahan kimia tersebut 56 persen terdapat pada penutup makanan dan roti bungkus, 38 persen pada pembungkus sandwich dan burger, dan 20 persen pada kertas karton yang biasanya untuk membungkus nasi.Penelitian tentang bahaya pembungkus makanan membuktikan bahwa PFASs dapat bermigrasi, mengkontaminasi makanan, dan ketika dikonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh. Menurut ilmuwan, mereka mendapatkan zat tersebut dalam aliran darah, tetap ada dan terakumulasi, dan dipastikan terdapat risiko penyakit yang berhubungan dengan zat ini.Studi ini menggunakan metode khusus yang disebut emisi Gamma-Ray (Pige) spektroskopi partikel terinduksi. Metode ini dikembangkan untuk menganalisis kandungan total Fluor pada bagian kemasan. Pige merupakan metode yang efisien dan hemat biaya untuk mengukur keberadaan bahan kimia seperti Fluor dalam sampel padat.

     Studi sebelumnya telah ditemukan efek samping PFASs pada ginjal dan kanker testis, penyakit tiroid, berat badan lahir rendah, dan imunotoksisitas pada anak-anak, serta masalah kesehatan lainnya. Bahaya bahan pembungkus berbahan kimia akan mengendap bertahun-tahun, 50% asupan kimia yang mengendap dalam tubuh keluar dalam jangka waktu tahunan. Bahan kimia ini tidak terurai, tidak alami, bertahan dalam lingkungannya dalam jangka waktu yang sangat lama."


#GalaksiAkademikIIFebruari
#DepartemenAkademik
#KementerianPendidikan
#HIMKAKabinetOptimasi
#HIMKAUINJakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Know us

Our Team

Video of the Day

Contact us

Nama

Email *

Pesan *