Rabu, 08 Februari 2017

BAYAM TERNYATA BISA MENDETEKSI BOM

Bayam ternyata juga bisa menjadi alat bantu manusia dalam mengungkap keberadaan zat peledak di air tanah, sehingga dapat mencegah adanya korban jiwa.

Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, menguji coba dengan memasukkan daun hijau bayam ke dalam tabung kecil.

Bernama infus pembuluh darah, teknik ini merupakan salah satu demonstrasi pertama sistem elektronik engineering ke tanaman. Para peneliti menyebut pendekatan ini sebagai "nanobionik tanaman".

"Tujuan dari nanobionik tanaman adalah untuk memasukkan nanopartikel ke dalam tanaman untuk memberikan fungsi tambahan," kata Michael Strano, kepala peneliti dari MIT yang terlibat dalam riset tersebut, dikutip dari situs resmi MIT.

Dijelaskan dalam jurnal Nature Materials, tabung kecil yang digunakan berisikan zat IR-fluorescent carbon nanotubes (CNTs). Para peneliti MIT menjelaskan bahwa CNTs yang digunakan secara khusus dirancang untuk berinteraksi dengan komponen kimia nitroaromatic yang disebut asam pikrat (picric acid). Komponen kimia tersebut sering digunakan dalam ranjau darat dan peledak lain.

Akar-akar bayam dalam tabung dilapisi dengan kain katun tipis. Kemudian para peneliti memasukkan zat asam pikrat ke dalamnya. Asam yang diserap dari air tanah oleh akar tanaman, kemudian diangkut ke dalam lapisan mesofil. Lapisan ini berada bagian bawah daun, yang sebagian besar menjadi tempat fotosintesis berlangsung.

Proses tersebut memakan waktu sekitar 10 menit, hingga sensor-sensor yang ditaruh peneliti aktif di daun, dan dapat terlihat ketika ditembakkan sinar laser.

Ketika para peneliti memantau nanotube tersebut menggunakan kamera infra merah, maka akan terlihat sinyal berpijar (fluorescent) sebagai tanda terdeteksinya nitroaromatic.

Sinyal ini dapat dilihat dari kamera hingga jarak satu meter. Saat ini para peneliti masih berusaha untuk memungkinkan jarak yang lebih jauh.

Tidak hanya untuk mendeteksi daun bayam, dengan menggunakan kamera tersebut, juga memungkinkan memberikan peringatan ke seseorang melalui surel. Kamera ini disambungkan ke komputer kecil Raspberry Pi, sehingga dapat dapat mendeteksi perubahan sinyal pijar lalu mengirim foto kondisi sensor di daun.

Strano mengatakan, "Bayam adalah tanaman analisis kimia yang sangat baik. Mereka memiliki jaringan akar yang luas di dalam tanah, dan memiliki cara tersendiri untuk mengangkut air hingga ke daun."

Para peneliti mengatakan bahwa teknik yang sama dapat digunakan di hampir semua tanaman hidup.

"Tanaman sangat responsif pada lingkungan," kata Strano. "Mereka tahu bahwa akan ada kemarau panjang sebelum kita mengetahuinya. Mereka dapat mendeteksi perubahan kecil pada sifat-sifat tanah dan potensi keberadaan air. Jika kita memasuki jalur-jalur sinyal kimiawi, akan ada banyak informasi untuk diakses."



#GalaksiAkademikIFebruari
#DapartemenAkademik
#KementerianPendidikan
#HIMKAKabinetOptimasi
#HIMKAUINJakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Know us

Our Team

Video of the Day

Contact us

Nama

Email *

Pesan *